Friday, December 24, 2010

MERANCANG SEBUAH PENELITIAN

MERANCANG SEBUAH PENELITIAN
OLEH
NIKMAH NURBAITY, S.Pd
Baity1968@yahoo.com
www.nikmahnurbaity.blogspot.com


A. Penelitian
Penelitian (riset, research) merupakan penyelidikan suatu masalah secara sistematis, kritis, ilmiah, dan lebih formal. Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan logika proses berpikir eksplisit (artinya setiap langkahnya dilakukan secara terbuka sehingga dapat dikaji kembali baik oleh yang bersangkutan maupun oleh orang lain) dan informasinya dikumpulkan secara sistematis dan obyektif.
Penelitian bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan yang memiliki kemampuan deskripsi dan/atau prediksi, dan yang dilakukan dengan langkah yang sistematis, kritis,dan ilmiah.
Hasil pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan penelitian mempunyai sifat khusus, yaitu bersifat keilmuan, dan bila terkumpul secara sistematis membentuk khazanah pengetahuan yang disebut ilmu, yang kemudian mampu memberikan berbagai dampak bagi hidup dan kehidupan manusia.
Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu :
• melakukan kajian terhadap permasalahan,
• melakukan kajian teoritik dari permasalahan untuk kemudian secara deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi,
• mengumpukan data empirik guna pengujian hipotesis,
• mengadakan uji hipotesis, dan
• menarik kesimpulan.
Berdasar kepada tujuannnya penelitian dapat dipilahkan menjadi (a) penelitian eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggali secara luas tentang sebab musabab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu, (b) penelitian pengembangan , bertujuan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu masalah, dan (c) penelitian verifivikatif bertujuan untuk mengecek kebenaran penelitian yang lain.
Bila meninjau dari hadirnya variabel penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen. Penelitian diskriptif yang merupakan paparan (diskripsi) informasi tentang suatu gejala, peristiwa, kejadian sebagaimana adanya. Berbeda dengan penelitian eksperimen pada penelitian diskriptif tidak ada perlakuan. Penelitian ini mengkaji dan memaparkan sesuatu keadaan sebagaimana adanya.
Penelitian yang bertujuan mengeksplorasi suatu permasalahan umumnya berada kelompok penelitian diskriptif.
Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat dari adanya suatu treatment atau perlakuan. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetes suatu hipotesis dengan ciri khusus :
(a) adanya variabel bebas yang dimanipulasi,
(b) adanya pengendalian atau pengontrolan terhadap semua variabel lain kecuali variabel bebas yang dimanipulasi,
(c) adanya pengamatan dan pengukuran terhadap variabel terikat sebagai akibat dari tindakan manipulasi variabel bebas.
Di samping kedua macam penelitian tersebut, ada pula yang dinamakan penelitian tindakan (action research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupkan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di dalam lingkup kelas.

B. Usulan Penelitian

Menyusun disain penelitian dilakukan dengan melihat 5 langkah kerja penelitian seperti yang sudah disebuatkan diatas tadi yaitu :
• melakukan kajian terhadap permasalahan,
• melakukan kajian teoritik dari permasalahan untuk kemudian secara deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi,
• mengumpukan data empirik guna pengujian hipotesis,
• mengadakan uji hipotesis, dan
• menarik kesimpulan.

Kerja penelitian dimulai dengan membuat rencana. Rencana itu umum disebut sebagai usulan penelitian (proposal penelitian). Usulan penelitian merupakan langkah pertama dari kerja penelitian.

Pada umumnya usulan penelitian terdiri dari :
• Judul Penelitian
• Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian (terutama: potensi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas isi, proses, masukan, atau hasil pembelajaran dan/atau pendidikan).
• Bab Kajian / Tinjauan Pustaka yang menguraikan kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan
• Bab Metode Penelitian yang menjelaskan tentang Rencana dan Prosedur Penelitian (terutama: prosedur diagnosis masalah, perencanaan tindakan, prosedur pelaksanaan tindakan, prosedur observasi dan evaluasi, prosedur refleksi hasil penelitian).
Rincian dari langkah kegiatan di atas adalah sebagai berikut:
Judul penelitian menyatakan secara jelas namun sesingkat mungkin permasalahan yang akan diteliti, upayakan variabel penelitian tercantum pada judul tersebut. Upayakan pula agar dengan membaca judul itu, pembaca akan tertarik untuk membaca lebih jauh isi usulan penelitian.
Judul hendaknya ditulis dengan singkat dan spesifik. Hal utama yang seharusnya tertulis di dalam judul adalah gambaran dari apa dipermasalahkan, (misalnya: peningkatan hasil belajar) dan macam tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalahnya (misalnya penggunaan model pembelajaran kooperatif).
Umumnya di bawah judul dituliskan pula sub judul. Sub judul sangat umum ditulis untuk menambahkan keterangan lebih rinci tentang populasi, seperti misalnya di mana penelitian dilakukan, kapan, di kelas berapa, dan lain-lain.
Apa Isi Bab Pendahuluan?
Bab Pendahuluan menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian dengan uraian sebagai berikut:
Latar belakang masalah
berisi uraian yang jelas dan rinci mengapa sesuatu itu dipermasalahkan dan akan dijadikan sebagai penelitian. Dengan kata lain, sub bab ini mengungkapkan berbagai landasan, fakta atau berbagai alasan dari masalah yang akan dicari jawabannya. Alasan mengapa mempermasalahkan tersebut, diperlukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat urgensi, tujuan dan manfaat dari penelitian yang diajukan.
Akibat banyaknya kemungkinan yang terjadi, permasalahan harus dibatasi. Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus terungkapkan dengan jelas. Dalam pembatasan ini, harus ada pengungkapan alasan yang mendasari pembatasan tersebut. Misalnya karena luasnya obyek kajian, maka penelitian hanya membatasi diri pada ragam obyek tertentu dengan suatu kriteria yang ditetapkan berdasar pertimbangan dan alasan tertentu.
Dengan membatasi permasalahan diharapkan masalah penelitian dapat lebih dipertegas, dalam arti ditentukan batas-batas ruang lingkupnya. Hanya dengan adanya batas-batas permasalahan yang jelas dapat diketahui dan ditetapkan faktor-faktor apa saja yang perlu dibahas dan faktor-faktor apa yang tidak perlu.
Perumusan dan pemecahan masalah
Bagian terpenting pada usulan penelitian adalah permasalahan, khususnya rumusan masalahnya. Rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya ingin dikaji melalui penelitian. Sebagai pertanyaan sebaiknya dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Variabel yang akan dikaji harus terungkap jelas demikian pula hubungan di antara variabel tersebut.
Penelitian eksperimen pada intinya dalah menguji hipotesis, karenanya hipotesis yang benar, sangatlah penting. Hipotesis adalah dugaan jawaban yang ditarik dari teori. Karena itu, hipotesis tersebut harus mempunyai kebenaran teoritis.
Tujuan penelitian menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian yang diusulkan. Tujuan penelitian harus dinyatakan secara spesifik, dalam pernyataan yang jelas. Kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga diukur tingkat pencapaian keberhasilannya.
Sedangkan kegunaaan penelitian menyatakan manfaat yang dapat dipetik dari pemecahan masalah yang didapat dari hasil penelitian yang berguna setidak-tidaknya bagi kepentingan ilmiah atau kepentingan terapan.
Usulan penelitian harus pula menuliskan pula rancangan pengumpulan dan analisis data, yang disajikan pada bab ketiga. Uraian ini, intinya berisi penjelasan bagaimana data akan diperoleh, menggunakan alat apa, termasuk pula penjelasan tentang populasi dan teknik samplingnya, serta rancangan analisisnya.
Apa Isi Bab Tinjauan Pustaka?
Bab ini berisi jabaran berbagai kepustakaan tentang teori-teori (termasuk dan terutama hasil-hasil penelitian) yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dipermasalahkan, untuk dipakai menduga jawaban dari rumusan masalah. Dugaan jawaban yang diambil dari teori umum disebut sebagai hipotesis.
Hipotesis pada hakikatnya merupakan suatu pernyataan (thesis) yang masih kurang lengkap (hypo) kebenarannya. Dengan kata lain kebenaran dari pernyataan tersebut masih memerlukan pengujian. Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu rumusan masalah penelitian, Jawaban sementara ini dirumuskan dari khasanah pengetahuan teori yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Dengan demikian hipotesis adalah jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenaran teorinya.
Dari definisi tersebut diketahui bahwa hipotesis bukan merupakan fakta yang sudah pasti benar dan kemudian penelitian dilakukan untuk membuktikan kebenaran tersebut. Peneliti jangan sampai terjebak atau mempunyai kehendak untuk membuktikan kebenaran hipotesisnya, sehingga berupaya untuk menyesuaikan data penelitiannya agar hipotesisnya terbukti kebenarannya.
Peran hipotesis pada penelitian ilmiah adalah (a) memberikan tujuan yang tegas bagi peneliti, (b) membantu dalam penentuan arah kegiatan yang harus ditempuh,dalam pembatasan ruang lingkup, memilih fakta, dan menentukan relevansi pelaksanaan kegiatan, dan (c) menghindarkan peneliti dari suatu kegiatan pelaksanaan penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan.
Apakah setiap penelitian harus mempunyai hipotesis? Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat ya dan dapat pula tidak. Jika penelitian itu adalah penelitian yang merupakan penerapan dari metode ilmiah jawabannya adalah ya. Karena sebagai dijelaskan sebelumnya, komponen metode keilmuan terdiri dari masalah - teori - hipotesis - fakta - pengujian hipotesis -teori. Namun, terdapat pula penelitian-penelitian yang komponennya tidak seperti itu.
Pada bagian kajian / tinjauan kepustakaan dengan jelas diuraikan kajian berbagai teori dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan variabel yang dipermasalahkan. Mengapa? Karena, cara ilmiah dalam memecahkan persoalan pada hakikatnya adalah digunakannya pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah tersebut, umumnya dilakukan melalui kajian pustaka. Yaitu, dipakainya referensi yang berisi argumentasi ilmiah yang sahih maupun berdasar hasil-hasil penelitian yang telah diverifikasi kebenarannya. Argumentasi ilmiah juga dapat mendasarkan pada pandangan ahli. Hasil-hasil penelitian yang telah diverifikasi kebenarannya pada umumnya merupakan dasar argumentasi ilmiah yang sangat kokoh
Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan kajian teoritis melalui sumber bacaan adalah sebagai berikut:
1) Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
2) Membahas hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan apa yang dipermasalahkan; dan
3) Mengajukan hipotesis dengan mendeduksi premis-premis yang terdapat dalam kumpulan teori menuju kesimpulan yang berupa jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah.
Apa Isi Bab Metode Penelitian?
Bab metode penelitian menjabarkan rancangan penelitian, penjelasan variabel dan instrumen serta metode pengumpulan data, serta rancangan tabulasi dan analisis data dalam pengujian hipotesis. Melalui bagian ini harus tampak informasi tentang berbagai fakta empirik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis, bagaimana mendapatkan dan menganalisis fakta tersebut serta mengapa fakta itu diperlukan.
Usulan penelitian harus mampu mengungkapkan macam data dan rancangan pencarian data tersebut. Termasuk didalamnya uraian tentang variabel-variabel yang akan dikaji, populasi, sampling, instrumen pengukuran dan metode pencarian data dan rancangan analisis data yang akan digunakan.
Dalam penelitian eksperimen terdapat berbagai model rancangan penelitian, usulan penelitian yang baik harus dapat secara spesifik menjabarkan rancangan penelitian mana yang akan dipilih.
Berikut disajikan beberapa penjelasan yang berkaitan dengan metode penelitian.

Populasi dan Sampel :
Sampel adalah bagian kecil dari populasi yang mewakili populasi sebagai data empirik penelitian. Untuk dapat mewakili populasi maka sampel harus mempunyai ciri-ciri/sifat/karakteristik yang sama dengan populasi.
Instrumen Penelitian.
Pada penelitian eksperimen rumusan masalah harus secara jelas menyatakan hubungan di antara variabel-variabel yang dipermasalahkan. Perlu diingat kembali bahwa rumusan masalah yang baik sangat menentukan keberhasilan langkah kegiatan berikutnya. Merumuskan masalah pada dasarnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya ingin dicari baik melalui kajian teoritis maupun dengan pembuktian empiris.
Guna memungkinkan pengujian secara empirik maka konsep-konsep yang diajukan harus dapat diamati dan diukur. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengambil data atau informasi. Kebenaran data atau informasi yang diambil sangat tergantung dari kebenaran instrumen yang dipakai. Dengan demikian penetapan, penyusunan dan penggunaan instrumen merupakan bagian penting pada pelaksanaan penelitian.
Jenis-jenis instrumen penelitian, yang umum dipakai dalam penelitian pembelajaran adalah (a) tes, (b) kuisener, (c) observasi atau pengamatan, (d) skala penilaian dan lain-lain. Tentu saja jenis instrumen yang digunakan sangat tergantung kepada data yang akan diambil, mentode pengambilan, ketersediaan waktu, dana dan fasilitas lain serta yang paling utama adalah tujuan penelitiannya.

Rancangan Pengumpulan dan Analisis Data.
Usulan yang baik harus mampu mengungkapkan gambaran langkah dalam pengambilan sampel. Juga harus dapat terjabarkan teknik-teknik dan alat-alat yang akan digunakan untuk mengamati dan mengukur data. Data yang didapat baik melalui eksperimen maupun tidak, akan diperlukan dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan kaidah-kaidah statistika. Usulan penelitian yang baik, harus mampu pula menunjukkan rancangan teknik analisis data yang akan dipakai dan formula statistika yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis.

C. Laporan Hasil Penelitian
Kerangka isi dan format Laporan hasil dapat berbeda-beda sesuai dengan tujuan pelaporan, namun pada umumnya terdiri dari tiga bagian utama yakni: bagian pendahuluan (atau bagian pengantar), bagian isi dan bagian penunjang.
Bagian Pendahuluan terdiri dari: halaman judul;
lembaran persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar label, daftar gambar dan lampiran, serta ahstrak atau ringkasan.
Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
I. Permasalahan atau Pendahuluan;
II. Kajian Teori atau Pembahasan Kepustakaan;
III. Metodologi atau Uraian Metode dan Prosedur Pengkajian;
IV. Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian, serta
V. Simpulan dan Saran-Saran.
Bagian Penunjang umumnya terdiri dari sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan untuk menunjang isi laporan.

Daftar Pustaka
Suharsimi Arikunto 2007 , Penelitian Tindakan Kelas , Bumi Aksara
Supardi , 2004 Penelitian Tindakan Kelas, Makalah, Jakarta Direktorat Tenaga Kependidikan, Ditjen Dikdasmen Departemne Pendidikan Nasional.
Gunawan, 2005 Mari Ber PTK, makalah pada seminar Peningkatan Mutu Perkuliahan , UNY 22 Desember 2005 .

No comments:

Post a Comment